Jumat, 15 Juni 2012

tiada bayi tanpa lumuran darah

samar terdengar suara kemusyrikan
melintasi sekat sekat urat nadi
di antara cahaya matahari
aku datang dari yang mendatangkan

berbalut darah segar  nan suci
melepas gelap menyambut terang
semua terlihat penuh kebohongan 
berat hati tuk merangkak
di sela jemari liar

dalam sinar yang meredup
ku renungkan arti hidup yang terdampar di gunung kefanaan
telah di letakan dalam qalbu
sejaran rasa haus dan dahaga
 tak kan bisa ku berbalik karena jiwa telah terbeli
dari hallusnya dzat Illahi

tiada bayi lahir tanpa lumuran darah
begitu pula gelora jiwa yang memuncak
di antara sendisendi jalan berlubang
kan ku singkap dahan melintang

tiada bayi lahir tanpa lumuran darah
begitu pula asa jiwa yang berontak 
tuk lepas dari cengkraman sikuku bengis
dari cengkraman si manusia bejat

tiada bayi lahir tanpa lumuran darah
lepaskan busur tajam menghujam 
tuk hancurkan kefanaan diri
dari belenggu jiwa jiwa yang hina
di sebuah negeri pengumpul api

tiada bayi lahir tanpa lumuran darah
tiada hunusan pedang tanpa serangkanya
tiada syahid tanpa suara takbir di pelosok jeritan masa yang tersiksa

alhaqy@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar