samar terdengar suara kemusyrikan
melintasi sekat sekat urat nadi
di antara cahaya matahari
aku datang dari yang mendatangkan
berbalut darah segar nan suci
melepas gelap menyambut terang
semua terlihat penuh kebohongan
berat hati tuk merangkak
di sela jemari liar
dalam sinar yang meredup
ku renungkan arti hidup yang terdampar di gunung kefanaan
telah di letakan dalam qalbu
sejaran rasa haus dan dahaga
tak kan bisa ku berbalik karena jiwa telah terbeli
dari hallusnya dzat Illahi
tiada bayi lahir tanpa lumuran darah
begitu pula gelora jiwa yang memuncak
di antara sendisendi jalan berlubang
kan ku singkap dahan melintang
tiada bayi lahir tanpa lumuran darah
begitu pula asa jiwa yang berontak
tuk lepas dari cengkraman sikuku bengis
dari cengkraman si manusia bejat
tiada bayi lahir tanpa lumuran darah
lepaskan busur tajam menghujam
tuk hancurkan kefanaan diri
dari belenggu jiwa jiwa yang hina
di sebuah negeri pengumpul api
tiada bayi lahir tanpa lumuran darah
tiada hunusan pedang tanpa serangkanya
tiada syahid tanpa suara takbir di pelosok jeritan masa yang tersiksa
alhaqy@
alhaqy@

Tidak ada komentar:
Posting Komentar