Senin, 11 Juni 2012

sajak kegundahan anak negeri



terjang haluan di kala badai
suara miring dari pinggiran
bumi bergetar di iris srigala lapar
ta bernapas hingga fajar

relung jauh menyeruak 
jejak kaki si kuda jantan
meneriakan keadilan
berat rasa di telanjangi

tak peduli dengan ocehan
dalam mahligai kursi jabatan
teriak kami bagai nyanyian sang penidur
tangisan kami bagai tumbal si kursi goyang

retak sudah tali jangkar
dalam nahkoda yang kan karam
biar waktu yang bertindak 
hai penguasa pemeras kambing tak bersusu

deru senapan jadi tameng
pagar hukum jadi bunga
dalam ego yang tak berujung
dikala jiwa tak berharga 

atexalhaqy2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar