duduk bersujud kau bersikap
seolah rengkuh diantara kursi kemewahanmu
di tepuki sang konglomerat
dalam sandiwara di gedung parlemen
manis sungguh alunan racun dari mulut mu
biar orang terpedaya
seperti tikus berwajah manis
kau ambil jatah anak negeri
wajar kalau sungai mulai berwarna hitam
begitulah sang wakil berhati kelam
tak seperti tampilanya
manis didepan tangan bersilang
seyumu bagai desiran ombak penghancur karang
sikapmu bagai bidadari lemah gemulai
tak sadarkah ,,akan hari akhirmu
ataukah hitimu telah jadi besi yang berkarat
kami belajar dari kejahatanmu
kami dewasa dari sandiwaramu
tak surut juga kau berulah
wahai penguasa berwajah tikus

Tidak ada komentar:
Posting Komentar