berdebu polusi di sudut kehidupan
di antara tawa anak jalanan
mengisi malam yang tak bersahabat
berjalan menyeruak haluan
merangkai sendi dalam kubangan lumpur
menoreh cinta di antara kota dan desa
tak pelak angin kian menerpa
berhampar sampah menghiasi
bagai bunga demokrasi
tak tumbuh jua rumput pun enggan
hanya belatung tegap berdiri
merubah arah angin ku disini
melawan arus dalam badai
karena dunia sedang sendu
dikendalikan si raja nafsu
membuka jalan tuk si generasi
bak jembatan si revolusi
demi janji yang terikrar
walau nanah dan darah menjadi beku
kan datang di antara masa
satu jalan yang tersisa
walau asa berkalang tanah
semerbak bunga bangkai tak jadi soal
inilah jalan si kuda jantan
di relung jalan kota metropolitan
yang tersakiati dalam sujudnya
kan kurubah negeri yang malang
atexalhaqy2012

Tidak ada komentar:
Posting Komentar